Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Rabu, 24 Desember 2008

Rabu, 24 Desember 2008

Syuro;

"Syuro" adalah satu sarana yang membuat jama'ah ini menjadi lebih indah; di dalamnya kami dapat berbincang dari hati ke hati, dengan niat yang lurus, dengan dasar pemikiran yang logis-rapih-terarah-terukur.

Kami saling membuka diri, namun tetap waspada dari kepentingan-kepentingan yang sifatnya pribadi, langkah yang infirodiy (single fighter); kami berangkat dari kesadaran yang sama, bahwa kami adalah satu tubuh; dalam pengambilan keputusan, kami selalu pertimbangkan latar belakang, orientasi, dan tujuan kami bersama secara utuh.dalam diskusi, atau bahkan debat (jidal) tak lupa kami beri bumbu "cinta"; kata-kata yang digunakan adalah kata-kata yang mewakili rasa sayang, rasa kepedulian kami kepada sesama.

Ketika keputusan diambil, yang muncul dalam dada adalah perasaan lega, walaupun pada awalnya tidak sejalan dengan pendapat kita.... perasaan lega ini lahir karena pikiran yang terbuka, hati yang menerima, dan jiwa yang mantap sepakat bahwa keputusan syuro ini adalah keputusan terbaik yang memang Alloh tetapkan untuk kita.

Berbekal perasaan lega dalam menerima putusan syuro inilah, kami bersama ber-azam (bertekad) untuk melaksanakan keputusan syuro tersebut dengan segenap jiwa dan raga.

Wallohu a'lam

Senin, 15 Desember 2008

Senin, 15 Desember 2008

materi tatsqief Desember 2008

Membangun Militansi - Oleh: KH Rahmat Abdullah

Ba’da tahmid wa shalawat. Ikhwah rahimakumullah, Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an Surat Maryam 19 Ayat 12 :

Hai Yahya, ambillah[899] Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. dan kami berikan kepadanya hikmah[900] selagi ia masih kanak-kanak,

[899] Maksudnya: pelajarilah Taurat itu, amalkan isinya, dan sampaikan kepada umatmu.
[900] Maksudnya: kenabian. atau pemahaman Taurat dan pendalaman agama.

Tatkala Allah SWT memberikan perintah kepada hamba-hamba-Nya yang ikhlas, Ia tak hanya menyuruh mereka untuk taat melaksanakannya melainkan juga harus mengambilnya dengan quwwah yang bermakna jiddiyah, kesungguhan-sungguhan.
Sejarah telah diwarnai, dipenuhi dan diperkaya oleh orang-orang yang sungguh-sungguh. Bukan oleh orang-orang yang santai, berleha-leha dan berangan-angan. Dunia diisi dan dimenangkan oleh orang-orang yang merealisir cita-cita, harapan dan angan-angan mereka dengan jiddiyah (kesungguh-sungguhan) dan kekuatan tekad.
Namun kebatilan pun dibela dengan sungguh-sungguh oleh para pendukungnya, oleh karena itulah Ali bin Abi Thalib ra menyatakan : “Al-haq yang tidak ditata dengan baik akan dikalahkan oleh Al-bathil yang tertata dengan baik”.

Ayyuhal ikhwah rahimakumullah,
Allah memberikan ganjaran yang sebesar-besarnya dan derajat yang setinggi-tingginya bagi mereka yang sabar dan lulus dalam ujian kehidupan di jalan dakwah. Jika ujian, cobaan yang diberikan Allah hanya yang mudah-mudah saja tentu mereka tidak akan memperoleh ganjaran yang hebat.
Di situlah letak hikmahnya yakni bahwa seorang da’i harus sungguh-sungguh dan sabar dalam meniti jalan dakwah ini. Perjuangan ini tidak bisa dijalani dengan ketidaksungguhan, azam yang lemah dan pengorbanan yang sedikit.
Ali sempat mengeluh ketika melihat semangat juang pasukannya mulai melemah, sementara para pemberontak sudah demikian destruktif, berbuat dan berlaku seenak-enaknya. Para pengikut Ali saat itu malah menjadi ragu-ragu dan gamang, sehingga Ali perlu mengingatkan mereka dengan kalimatnya yang terkenal tersebut.

Ayyuhal ikhwah rahimakumullah,
Ketika Allah menyuruh Nabi Musa as mengikuti petunjuk-Nya, tersirat di dalamnya sebuah pesan abadi, pelajaran yang mahal dan kesan yang mendalam. QS. Al-A’raaf (7):145

Dan Telah kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh[566] (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu; Maka (Kami berfirman): "Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya[567], nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik[567].

[566] Luh ialah: kepingan dari batu atau kayu yang tertulis padanya isi Taurat yang diterima nabi Musa a.s. sesudah munajat di gunung Thursina.
[567] Maksudnya: utamakanlah yang wajib-wajib dahulu dari yang sunat dan mubah.
[567] Maksudnya: utamakanlah yang wajib-wajib dahulu dari yang sunat dan mubah.

Demikian juga perintah-Nya terhadap Yahya, dalam surat Maryam ayat 12: “Hudzil kitaab bi quwwah” (Ambil kitab ini dengan quwwah). Yahya juga diperintahkan oleh Allah untuk mengemban amanah-Nya dengan jiddiyah (kesungguh-sungguhan). Jiddiyah ini juga nampak pada diri Ulul Azmi (lima orang Nabi yakni Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, Muhammad yang dianggap memiliki azam terkuat).

Dakwah berkembang di tangan orang-orang yang memiliki militansi, semangat juang yang tak pernah pudar. Ajaran yang mereka bawa bertahan melebihi usia mereka. Boleh jadi usia para mujahid pembawa misi dakwah tersebut tidak panjang, tetapi cita-cita, semangat dan ajaran yang mereka bawa tetap hidup sepeninggal mereka.
Apa artinya usia panjang namun tanpa isi, sehingga boleh jadi biografi kita kelak hanya berupa 3 baris kata yang dipahatkan di nisan kita : “Si Fulan lahir tanggal sekian-sekian, wafat tanggal sekian-sekian”.
Hendaknya kita melihat bagaimana kisah kehidupan Rasulullah saw dan para sahabatnya. Usia mereka hanya sekitar 60-an tahun. Satu rentang usia yang tidak terlalu panjang, namun sejarah mereka seakan tidak pernah habis-habisnya dikaji dari berbagai segi dan sudut pandang. Misalnya dari segi strategi militernya, dari visi kenegarawanannya, dari segi sosok kebapakannya dan lain sebagainya.

Seharusnyalah kisah-kisah tersebut menjadi ibrah bagi kita dan semakin meneguhkan hati kita. Seperti digambarkan dalam QS. 11:120,

Dan semua kisah dari rasul-rasul kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya kami teguhkan hatimu; dan dalam surat Ini Telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.

orang-orang yang beristiqomah di jalan Allah akan mendapatkan buah yang pasti berupa keteguhan hati. Bila kita tidak kunjung dapat menarik ibrah dan tidak semakin bertambah teguh, besar kemungkinannya ada yang salah dalam diri kita. Seringkali kurangnya jiddiyah (kesungguh-sungguhan) dalam diri kita membuat kita mudah berkata hal-hal yang membatalkan keteladanan mereka atas diri kita. Misalnya: “Ah itu kan Nabi, kita bukan Nabi. Ah itu kan istri Nabi, kita kan bukan istri Nabi”. Padahal memang tanpa jiddiyah sulit bagi kita untuk menarik ibrah dari keteladanan para Nabi, Rasul dan pengikut-pengikutnya.
Ayyuhal ikhwah rahimakumullah,
Di antara sekian jenis kemiskinan, yang paling memprihatinkan adalah kemiskinan azam, tekad dan bukannya kemiskinan harta.
Misalnya anak yang mendapatkan warisan berlimpah dari orangtuanya dan kemudian dihabiskannya untuk berfoya-foya karena merasa semua itu didapatkannya dengan mudah, bukan dari tetes keringatnya sendiri.
Boleh jadi dengan kemiskinan azam yang ada padanya akan membawanya pula pada kebangkrutan dari segi harta. Sebaliknya anak yang lahir di keluarga sederhana, namun memiliki azam dan kemauan yang kuat kelak akan menjadi orang yang berilmu, kaya dan seterusnya.Demikian pula dalam kaitannya dengan masalah ukhrawi berupa ketinggian derajat di sisi Allah. Tidak mungkin seseorang bisa keluar dari kejahiliyahan dan memperoleh derajat tinggi di sisi Allah tanpa tekad, kemauan dan kerja keras.
Kita dapat melihatnya dalam kisah Nabi Musa as. Kita melihat bagaimana kesabaran, keuletan, ketangguhan dan kedekatan hubungannya dengan Allah membuat Nabi Musa as berhasil membawa umatnya terbebas dari belenggu tirani dan kejahatan Fir’aun.
Berkat do’a Nabi Musa as dan pertolongan Allah melalui cara penyelamatan yang spektakuler, selamatlah Nabi Musa dan para pengikutnya menyeberangi Laut Merah yang dengan izin Allah terbelah menyerupai jalan dan tenggelamlah Fir’aun beserta bala tentaranya.
Namun apa yang terjadi? Sesampainya di seberang dan melihat suatu kaum yang tengah menyembah berhala, mereka malah meminta dibuatkan berhala yang serupa untuk disembah. Padahal sewajarnya mereka yang telah lama menderita di bawah kezaliman Fir’aun dan kemudian diselamatkan Allah, tentunya merasa sangat bersyukur kepada Allah dan berusaha mengabdi kepada-Nya dengan sebaik-baiknya. Kurangnya iman, pemahaman dan kesungguh-sungguhan membuat mereka terjerumus kepada kejahiliyahan.
Sekali lagi marilah kita menengok kekayaan sejarah dan mencoba bercermin pada sejarah. Kembali kita akan menarik ibrah dari kisah Nabi Musa as dan kaumnya.

Dalam QS. Al-Maidah (5) ayat 20-26 :

20. Dan (Ingatlah) ketika Musa Berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah atasmu ketika dia mengangkat nabi nabi diantaramu, dan dijadikan-Nya kamu orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorangpun diantara umat-umat yang lain".
21. Hai kaumku, masuklah ke tanah Suci (Palestina) yang Telah ditentukan Allah bagimu[409], dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), Maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.
22. Mereka berkata: "Hai Musa, Sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah Perkasa, Sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka ke luar daripadanya. jika mereka ke luar daripadanya, pasti kami akan memasukinya".
23. Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah Telah memberi nikmat atas keduanya: "Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, Maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. dan Hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman".
24. Mereka berkata: "Hai Musa, kami sekali sekali tidak akan memasuki nya selama-lamanya, selagi mereka ada didalamnya, Karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, Sesungguhnya kami Hanya duduk menanti disini saja".
25. Berkata Musa: "Ya Tuhanku, Aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku. sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu".
26. Allah berfirman: "(Jika demikian), Maka Sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi (padang Tiih) itu. Maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu."

[409] Maksudnya: tanah Palestina itu ditentukan Allah bagi kaum Yahudi selama mereka iman dan taat kepada Allah.

Rangkaian ayat-ayat tersebut memberikan pelajaran yang mahal dan sangat berharga bagi kita, yakni bahwa manusia adalah anak lingkungannya. Ia juga makhluk kebiasaan yang sangat terpengaruh oleh lingkungannya dan perubahan besar baru akan terjadi jika mereka mau berusaha seperti tertera dalam QS. Ar-Ra’du (13):11,

11. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah[767]. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

[767] bagi tiap-tiap manusia ada beberapa malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa malaikat yang mencatat amalan-amalannya. dan yang dikehendaki dalam ayat Ini ialah malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut malaikat Hafazhah.
[768] Tuhan tidak akan merobah keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.

Nabi Musa as adalah pemimpin yang dipilihkan Allah untuk mereka, seharusnyalah mereka tsiqqah pada Nabi Musa. Apalagi telah terbukti ketika mereka berputus asa dari pengejaran dan pengepungan Fir’aun beserta bala tentaranya yang terkenal ganas, Allah SWT berkenan mengijabahi do’a dan keyakinan Nabi Musa as sehingga menjawab segala kecemasan, keraguan dan kegalauan mereka seperti tercantum dalam QS. Asy-Syu’ara (26):61-62,

61. Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa: "Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul".
62. Musa menjawab: "Sekali-kali tidak akan tersusul; Sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak dia akan memberi petunjuk kepadaku".

Semestinya kaum Nabi Musa melihat dan mau menarik ibrah (pelajaran) bahwa apa-apa yang diridhai Allah pasti akan dimudahkan oleh Allah dan mendapatkan keberhasilan karena jaminan kesuksesan yang diberikan Allah pada orang-orang beriman. Allah pasti akan bersama al-haq dan para pendukung kebenaran. Namun kaum Nabi Musa hanya melihat laut, musuh dan kesulitan-kesulitan tanpa adanya tekad untuk mengatasi semua itu sambil di sisi lain bermimpi tentang kesuksesan. Hal itu sungguh merupakan opium, candu yang berbahaya. Mereka menginginkan hasil tanpa kerja keras dan kesungguh-sungguhan. Mereka adalah “qaumun jabbarun” yang rendah, santai dan materialistik. Seharusnya mereka melihat bagaimana kesudahan nasib Fir’aun yang dikaramkan Allah di laut Merah.Seandainya mereka yakin akan pertolongan Allah dan yakin akan dimenangkan Allah, mereka tentu tsiqqah pada kepemimpinan Nabi Musa dan yakin pula bahwa mereka dijamin Allah akan memasuki Palestina dengan selamat. Bukankah Allah SWT telah berfirman dalam QS. 47:7,

7. Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.

Hendaknya jangan sampai kita seperti Bani Israil yang bukannya tsiqqah dan taat kepada Nabi-Nya, mereka dengan segala kedegilannya malah menyuruh Nabi Musa as untuk berjuang sendiri. “Pergilah engkau dengan Tuhanmu”. Hal itu sungguh merupakan kerendahan akhlak dan militansi, sehingga Allah mengharamkan bagi mereka untuk memasuki negri itu. Maka selama 40 tahun mereka berputar-putar tanpa pernah bisa memasuki negri itu.
Namun demikian, Allah yang Rahman dan Rahim tetap memberi mereka rizqi berupa ghomama, manna dan salwa, padahal mereka dalam kondisi sedang dihukum.Tetapi tetap saja kedegilan mereka tampak dengan nyata ketika dengan tidak tahu dirinya mereka mengatakan kepada Nabi Musa tidak tahan bila hanya mendapat satu jenis makanan.Orientasi keduniawian yang begitu dominan pada diri mereka membuat mereka begitu kurang ajar dan tidak beradab dalam bersikap terhadap pemimpin. Mereka berkata: “Ud’uulanaa robbaka” (Mintakan bagi kami pada Tuhanmu). Seyogyanya mereka berkata: “Pimpinlah kami untuk berdo’a pada Tuhan kita”.
Kebodohan seperti itu pun kini sudah mentradisi di masyarakat. Banyak keluarga yang berstatus Muslim, tidak pernah ke masjid tapi mampu membayar sehingga banyak orang di masjid yang menyalatkan jenazah salah seorang keluarga mereka, sementara mereka duduk-duduk atau berdiri menonton saja.
Rasulullah saw memang telah memberikan nubuwat atau prediksi beliau: “Kelak kalian pasti akan mengikuti kebiasaan orang-orang sebelum kalian selangkah demi selangkah, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta dan sedepa demi sedepa”. Sahabat bertanya: “Yahudi dan Nasrani ya Rasulullah?”. Beliau menjawab: “Siapa lagi?”.
Kebodohan dalam meneladani Rasulullah juga bisa terjadi di kalangan para pemikul dakwah sebagai warasatul anbiya (pewaris nabi).
Mereka mengambil keteladanan dari beliau secara tidak tepat. Banyak ulama atau kiai yang suka disambut, dielu-elukan dan dilayani padahal Rasulullah tidak suka dilayani, dielu-elukan apalagi didewakan. Sebaliknya mereka enggan untuk mewarisi kepahitan, pengorbanan dan perjuangan Rasulullah. Hal itu menunjukkan merosotnya militansi di kalangan ulama-ulama amilin.Mengapa hal itu juga terjadi di kalangan ulama, orang-orang yang notabene sudah sangat faham. Hal itu kiranya lebih disebabkan adanya pergeseran dalam hal cinta dan loyalitas, cinta kepada Allah, Rasul dan jihad di jalan-Nya telah digantikan dengan cinta kepada dunia.Mentalitas Bal’am, ulama di zaman Fir’aun adalah mentalitas anjing sebagaimana digambarkan di Al-Qur’an. Dihalau dia menjulurkan lidah, didiamkan pun tetap menjulurkan lidah. Bal’am bukannya memihak pada Musa, malah memihak pada Fir’aun. Karena ia menyimpang dari jalur kebenaran, maka ia selalu dibayang-bayangi, didampingi syaithan. Ulama jenis Bal’am tidak mau berpihak dan menyuarakan kebenaran karena lebih suka menuruti hawa nafsu dan tarikan-tarikan duniawi yang rendah.
Kader yang tulus dan bersemangat tinggi pasti akan memiliki wawasan berfikir yang luas dan mulia. Misalnya, manusia yang memang memiliki akal akan bisa mengerti tentang berharganya cincin berlian, mereka mau berkelahi untuk memperebutkannya. Tetapi anjing yang ada di dekat cincin berlian tidak akan pernah bisa mengapresiasi cincin berlian. Ia baru akan berlari mengejar tulang, lalu mencari tempat untuk memuaskan kerakusannya. Sampailah anjing tersebut di tepi telaga yang bening dan ia serasa melihat musuh di permukaan telaga yang dianggapnya akan merebut tulang darinya. Karena kebodohannya ia tak tahu bahwa itu adalah bayangan dirinya. Ia menerkam bayangan dirinya tersebut di telaga, hingga ia tenggelam dan mati.
Kebahagiaan sejati akan diperoleh manusia bila ia tidak bertumpu pada sesuatu yang fana dan rapuh, dan sebaliknya justru berorientasi pada keabadian.
Nabi Yusuf as sebuah contoh keistiqomahan, ia memilih di penjara daripada harus menuruti hawa nafsu rendah manusia. Ia yang benar di penjara, sementara yang salah malah bebas.Ada satu hal lagi yang bisa kita petik dari kisah Nabi Yusuf as. Wanita-wanita yang mempergunjingkan Zulaikha diundang ke istana untuk melihat Nabi Yusuf. Mereka mengiris-iris jari-jari tangan mereka karena terpesona melihat Nabi Yusuf. “Demi Allah, ini pasti bukan manusia”. Kekaguman dan keterpesonaan mereka pada seraut wajah tampan milik Nabi Yusuf membuat mereka tidak merasakan sakitnya teriris-iris.Hal yang demikian bisa pula terjadi pada orang-orang yang punya cita-cita mulia ingin bersama para nabi dan rasul, shidiqin, syuhada dan shalihin. Mereka tentunya akan sanggup melupakan sakitnya penderitaan dan kepahitan perjuangan karena keterpesonaan mereka pada surga dengan segala kenikmatannya yang dijanjikan.
Itulah ibrah yang harus dijadikan pusat perhatian para da’i. Apalagi berkurban di jalan Allah adalah sekedar mengembalikan sesuatu yang berasal dari Allah jua. Kadang kita berat berinfaq, padahal harta kita dari-Nya. Kita terlalu perhitungan dengan tenaga dan waktu untuk berbuat sesuatu di jalan Allah padahal semua yang kita miliki berupa ilmu dan kemuliaan keseluruhannya juga berasal dari Allah.
Semoga kita terhindar dari penyimpangan-penyimpangan seperti itu dan tetap memiliki jiddiyah, militansi untuk senantiasa berjuang di jalan-Nya. Amin.

Wallahu a’lam bis shawab.

TATSQIEF KADER DPR PKS CIKIWUL

Tanggal 14 Desember 2008; rumah akh. Toha;Pukul 09.00 – dhuhur;

Susunan Acara:
Pembukaan; MC: akh. Muhadi
Tilawah Al-Qur’an: akh. Ogi
Taujih:
akh. Putu, materi: Membangun Militansi;
akh. Nur Hidayat; resume materi:
Militansi bermakna:
· Jiddiyah : Kesungguhan
· Hamasah : Semangat
· Tajarrud : Totalitas
· Tsabat : teguh pendirian
Pemetaan Pemilih di Kelurahan Cikiwul, berdasarkan DPT; pembagian tugas per masing-masing RW:
RW 01 : Imro’atul Amalah
RW 02 : Aden
RW 03 : Muhadi
RW 04 :
RW 05 : Wahyuni/ Ogi
RW 06 : Nyamito/ M. Yusuf
Penutup.

Kehadiran:
1Eko Widodo
2Nur Hidayat
3Putu
4Dedi Sugiono
5M. Yusuf
6Nyaminto
7Ahmad Muhadi
8Supono
9Eti Pancawati
10Purnami Khomsatun
11Imroatul Amalah
12Hartinah
13Kusmiyati
14Umi
15Mita Artisah
16Sri Wahyuni
17Suratmi
18Riatun/atun
19Elly
20Reni

Selasa, 02 Desember 2008

Selasa, 02 Desember 2008

belajar dari Anis Matta;

Via sms, dapet perintah dari mas "Camat" untuk hadir di acara launching 100 tokoh muda yang diadain PKS di Bandung;
Hmmm... sami'na wa atho'na, aku meluncur pake "Primajasa";
di sana merasakan "warna" lain dari partai dakwah ini.... ada nuansa ke"Indonesia"an;

Yang menarik adalah saat menikmati penampilan Anis Matta, belajar banyak tentang kedewasaan dalam ber-politik, dalam istilahnya: Fiqh Sejarah; yaitu cara yang paling tepat untuk meletakkan sejarah secara jujur dan adil. Jangan terjebak dalam dendam sejarah, namun semestinya kita dapat memandang sejarah secara berkesinambungan....
Rekonsiliasi adalah keniscayaan sebuah bangsa yang memiliki cita2 untuk menjadi besar;
setetes darah kita, hanyalah setetes darah dari genangan darah para pahlawan di bangsa ini....
setetes air mata kita, hanyalah setetes air mata dari lautan air mata anak2 bangsa ini...
ide kita, hanyalah satu ide dari jutaan ide anak bangsa di negeri ini....

sudah saatnya, saling bergandengan tangan... keluar dari sekat2 ruang dan waktu, golongan dan masa lalu....
Bangkitlah Negeriku, Harapan itu Masih Ada....

Selasa, 18 November 2008

Selasa, 18 November 2008

Mabit bersama...

Dalam rangka menjaga tingkat keimanan dan semangat berdakwah, para pekerja dakwah di Kelurahan Cikiwul adakan acara mabit bersama, bahkan ada beberapa tamu dari Kecamatan Mustika Jaya dan Bekasi Timur;
Waktu : 22 Nopember 08 pk 20.30-selesai
Tempat : Majelis Taklim Ust. Toha
Taujih:Tentang Tadkhiah, Meneladani Kisah Nabi Ibrahim as (akh. Putu);
MC :Akh. Amiruddin;
Sehabis taujih, kami masih sempat berbincang, tentang tema-tema aktual; sekaligus tanya jawab dengan calon anggota Dewan (DPRD Kota Bekasi) yang aseli Cikiwul: Ustadz Budi Prakosa...
Qiyamul Lail dilaksankan sendiri-sendiri....
Al-Ma'tsurat : akh. Rizky,
Riyadhoh : Putu

Kehadiran: 18 peserta;
alhamdulillah... kami merasa lebih dekat, semoga ini menjadi bagian dari proses "ta'liful qulub"yang memang mesti segera kita jalani... demi jelang 2009 dengan tugas dakwah yang semakin berat...

Minggu, 02 November 2008

Minggu, 02 November 2008

Temu Kader PKS se-Cikiwul


Alhamdulillah, akhirnya kesampaian juga...

ketemuaan para kader PKS se-Kelurahan Cikiwul Bantar Gebang.


Sebenarnya sih, judul acaranya "Tatsqief Kader DPR PKS Cikiwul", namun dengan pertimbangan kemasan yang lebih santai... yang penting kan substansinya dapat.. jadinya ya judul acaranya "Temu Kader"


acara dibuka oleh akh. Rizki (oki) pkl 09.45

tilawah oleh akh. Nyamito

Tausiyah oleh ust. Nur Hidayat, mengingatkan kembali tentang barisan dakwah yang tetap harus disolid-kan, sesuai dengan firman Alloh di QS. Ash-Shof ayat 4:

"Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh."


dilanjutkan dengan pemutaran film "Sang Murobby"


menjelang dhuhur, ditambahkan penjelasan dari akh. Putu tentang pentingnya berkelanjutannya acara ini.... sebagai motivasi kader dalam ber-amal jama'i.

disepakati: setiap bulan, pekan I, mulai pukul 09.00 sampai dhuhur.


ditutup dengan sholat dhuhur berjama'ah...

acara ini dihadiri oleh 18 kader se-kelurahan Cikiwul, terdiri dari 12 ikhwah, dan 6 akhwat

Jumat, 31 Oktober 2008

Jumat, 31 Oktober 2008

ifthor jama'i romadhon 1429




ikhwatiy, afwan.... ane baru nemu foto2 pas acara ithor jama'i kemaren...


buat ikhwah lain yang punya foto2 yang bisa kita upload, monggo di email ke ane juga boleh...




jazakumulloh ya...

Selasa, 28 Oktober 2008

Selasa, 28 Oktober 2008

SIKAP POLITIK PKS

Sikap politik PKS terhadap beberapa kondisi aktual Bangsa:

1. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendukung dan berperan aktif dalam usaha memerangi dan memberantas korupsi di Indonesia. Oleh karena itu PKS memandang posisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tetap diperlukan di Indonesia dan bahkan harus diperkuat peranannya dengan menghadirkan KPK di daerah-daerah disertai dengan penyediaan tenaga-tenaga profesional yang memiliki integritas tinggi. PKS juga berharap KPK dapat masuk ke dalam masalah-masalah korupsi yang memiliki dampak besar bagi kehidupan bangsa Indonesia, seperti dalam kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dan BUMN-BUMN strategis.

2. Dalam menghadapi krisis global, PKS mengapresiasi kebijakan yang telah diambil Pemerintah dan Bank Indonesia sebagai langkah yang cukup efektif untuk meredam kepanikan. Namun ini harus dijaga keberlanjutannya untuk menghasilkan ekspektasi publik yang positif atas sistem keuangan dan ekonomi Indonesia, karena dampak krisis ini masih akan panjang. Dalam jangka pendek perlu dikembangkan langkah-langkah yang memberikan dukungan kongkrit kepada sektor riil diantaranya: stabilisasi harga, fasilitasi pengembangan pasar ekspor alternatif, menurunkan harga BBM, dll. Dalam jangka panjang untuk menghindari krisis lebih lanjut penting dilakukan perumusan kebijakan ekonomi alternatif yang telah terbukti handal dalam menghadapi gempuran krisis ekonomi nasional 1998 dan krisis global saat ini, seperti yang sudah mulai dirintis oleh Pemerintah RI melalui penerapan UU Perbankan Syariah dan UU Surat Berharga Syariah Nasional (Sukuk).

3. Dalam spirit menyambut hari Sumpah Pemuda, rasa tanggung jawab dan cinta terhadap masa depan bangsa PKS menuntut segera atas pengesahan RUU Pornografi dalam rangka komitmen melaksanakan Pancasila, UUD 1945, menjaga keutuhan NKRI, meningkatkan kualitas seni budaya dan moralitas bangsa dalam semangat menghormati bhinneka tunggal ika.

4. Pentingnya mengawasi realisasi pelaksanaan anggaran belanja negara 20% untuk pendidikan nasional agar tidak menjadi lahan korupsi baru yang bertentangan dengan semangat merealisasikan ketentuan UUD itu. KPK dituntut untuk jeli mengawasi hal ini.

5. Mendesak kepada pihak PT Lapindo Brantas untuk lebih bertanggung jawab terhadap korban-korban kasus lumpur Lapindo, dan mendesak Presiden untuk segera merevisi Keppres tentang perluasan peta daerah terdampak.

6. Pertimbangan Koalisi
1) PKS akan memperjuangkan Indonesia Madani yang adil, sejahtera dan bermartabat
2) PKS siap berkoalisi dengan berbagai komponen bangsa yang sejalan dengan platform PKS untuk membangun Indonesia.
3) PKS akan berkoalisi dengan pihak-pihak yang :
a. Reformis dan anti korupsi
b. Sungguh-sungguh berjuang untuk kesejahteraan bangsa
c. Mampu mengelola Pemerintahan dan Negara secara professional

Sidang pleno Majelis Syuro PKS ke-10 menetapkan kandidat pemimpin Nasional dari kader PKS sebagai berikut :
1. DR. H.M. Hidayat Nur Wahid
2. Ir. H. Tifatul Sembiring
3. DR. H. Salim Segaff Al Jufri
4. H.M. Anis Matta Lc.
5. Prof. DR. H. Irwan Prayitno
6. H. Suharna Surapranata M.T.
7. DR. H. Sohibul Iman MSc.
8. DR. H. Surahman Hidayat, M.A.

Jakarta, 26 Syawal 1429 H / 26 Oktober 2008

Selasa, 21 Oktober 2008

Selasa, 21 Oktober 2008

Rencana Tatsqief Kader DPRa PKS Cikiwul Bantar Gebang

Dalam rangka peningkatan hamasah kader PKS di Kelurahan Cikiwul Bantar Gebang, rencana akan diadakan tatsqief kader, simpatisan dan Pengurus DPR PKS Cikiwul, pada :
tanggal 2 November 2008,
tempat Mushola Ust. Thoha,
dengan Mudirul Jalasah (MC) akh. Rizky,
Keynote Speaker Ust. Miftahul Hidayat. (didukung seluruh team Hadona Cikiwul)

Banyak yang harus disiapkan, guna sambut tugas dakwah yang semakin bertambah. Ketidaksiapan kita sebagai pemikul beban dakwah ini bisa berakibat pada runtuh seluruh bangunan dakwah.. na'udzubilahhi min dzalik...
tetap semangat: Bersih, Peduli dan Profesional....

mohon bantuan kesungguhan dan kesiapan antum dalam jalankan program ini.
jazakumullohu khoiron katsiron...

Selasa, 23 September 2008

Selasa, 23 September 2008

Ifthor Jama'i Ramadhan 1429 H

Alhamdulillah DPC PKS Kec. Bantar Gebang kembali mengadakan Ifthor Jama'i pada hari Ahad, 21 September 2008 di rumah Ibu Eli, Cikiwul. Peserta yang dateng cukup banyak, soalnya ada beberapa kader yang tidak kebagian box makanan (bisa aja banyak yang ngambil lebih dari satu he he...)
Acara dipandu oleh Bpk. Mardi, sebagai pembicara utama Ust. Wahyu Prihantono. Kemudian acara dilanjutkan dengan sosialisasi CAD kecamatan Mustika Jaya-Bantar Gebang. Acara sosialisasi ini dipandu langsung oleh Ketua DPC Bantar Gebang Bpk Suyono. Alhamdulillah semua CAD menyempatkan diri untuk hadir, yaitu Sri Widiati, Dewi Puspa, Hadits Noveri, H. Budi P, Halilintar kecuali Bapak Rinto Andrianto. Kemeriahan sosialisasi ini bertambah dengan kehadiran CAD yang sekarang menjadi aleg yaitu Eka Widyani dari Kec. Rawalumbu, namun masih dari satu daerah pemilihan.

Selasa, 15 Juli 2008

Selasa, 15 Juli 2008

Agenda Juli 2008

1. Rapat Konsultasi Hadhonah - DPRa
Waktu : Jum'at, 18 Juli 2008 pk 20.00
Agenda : Membahas perkembangan program kerja yang telah dan akan dilaksanakan. Termasuk permasalan dan kendala yang dihadapi.

Senin, 14 Juli 2008

Senin, 14 Juli 2008

Raker DPRa PKS Cikiwul 2008

Alhamdulillah pada hari Ahad, 22 Juni 2008 pk 13 - 17 telah dilaksanakan Rapat Kerja DPRa PKS Cikiwul di Sekretariat DPC PKS Bantar Gebang. Acara dipandu oleh Bpk Mardi. Sambutan dari DPC oleh Bpk Eko Widodo, selaku Kabid Kewilayahan. Kemudian Tausiyah oleh Bpk Putu, salah satu utusan DPC untuk DPRa Cikiwul. Selanjutnya acara inti Rapat Kerja yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRa Cikiwul, Amirudin. Pembahasan pertama mengenai Susunan Kepengurusan DPRa PKS Cikiwul periode 2008-2009. Pembahasan berikutnya Program Kerja DPRa PKS Cikiwul periode 2008-2009.

Senin, 14 Januari 2008

Senin, 14 Januari 2008

SUSUNAN PENGURUS DPRA PKS CIKIWUL 2008-2009

KETUA : AMIRUDDIN (021-081383411772)

SEKRETARIS : ISWANTO

BENDAHARA : DEDI SUGIONO

BDG KEPANDUAN : NYAMINTO
ADEN
MADUN

BIDANG KESRA : HARI ALAMSYAH
AAM AMALIA

BDG KEWILAYAHAN : YANDI
MARDI

BDG KEWANITAAN : SRI WAHYUNI
RAFIKA
IMROATUL AMDAH
HERLINA

BDG KADERISASI : EKO YULIANTO
TOHA
PURNAMI
ETI PANCAWATI

PROGRAM KERJA DPRA PKS CIKIWUL 2008

NO.

NAMA KEGIATAN

WAKTU

BIDANG

PJ

KETERANGAN

1

Tatsqief

Kaderisasi

ust. Toha

- akhwat

per 2 bulan

ibu Eti

- ikhwah

tiap bulan

- gabungan

per 3 bulan

2

Data Kader terbina

selesai

Kaderisasi

Iswanto

Juli 2008

Purnami

3

Baksos

Romadhon

Kesra

Hari Amsyah

Maret 2008

Kewanitaan

Sri Wahyuni

4

Pengumpulan dan Pembagian Beras

tiap tgl 10

Kesra

Amalia

dimulai bulan Juli 2008

pekan ke-3

Kewanitaan

5

Data Tokoh Masyarakat

selesai

Kewilayahan

Mardi

Juli 2008

6

Pembinaan Saksi dan PAR

mulai juli

Kewilayahan

Yandi

2008

7

Pengumpulan Infaq Kader

mulai juli

Bendahara

Dedi Sugiono

penarikan via bendahara

sebesar Rp.5.000,-/kader/ bulan

2008

bu Lia

halaqoh

Iim

8

Olah raga bersama; senam PKS

setiap bulan

Kepemudaan

Nyaminto

ikhwan/akhwat

9

Kegiatan Pos WK

-

Kewanitaan

bu Lia

bu Eli

10

Profil DPR Cikiwul

Juli 2008

Sekretaris

Ahmad Muhadi

Amiruddin

-------------

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates